jump to navigation

TANOH PUSAKA 2010/05/25

Posted by Aiyub Ilyas in Puisi.
add a comment

Nanggroe Aceh nyo

Nanggroe yang ceudah

Nanggroe keuneubah

Iskandar Muda


Nanggroe yang kaya

Hase melimpah

Seramoe meukah

Taneh mulia (lebih…)

Hasan Tiro, Nietzsche, dan Aceh 2010/05/08

Posted by Aiyub Ilyas in Sejarah.
add a comment

Hasan Tiro dalam keadaan galau. Dia berada pada situasi batas eksistensial. Terpaku pada satu rak di toko buku Fifth Avenue, New York, matanya tak lepas mengeja karya filsuf eksistensialis Jerman, Friedrich Nietzsche. Dia terbenam dalam aporisme Thus Spoke Zarathustra. Saat itu, September 1976. Beberapa hari lagi Hasan harus membuat keputusan penting: ke Aceh menyalakan pemberontakan bersenjata atau tetap hidup di New York sebagai pengusaha.
Dia akhirnya memilih yang pertama. Tiga bulan kemudian, dari hutan belantara Pidie, Hasan Tiro menyerukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sejak itu, di Aceh, bedil meletus lagi. Padahal daerah itu belum lama pulih dari pergolakan Darul Islam Daud Beureu’eh. Berbeda dari Beureu’eh yang mendekap Islam, Hasan menyodorkan gagasan baru: nasionalisme Aceh. Dia agak berhasil, setelah memperluas basis pendukungnya: kaum intelektual dan pemuda.
Adakah perjumpaannya dengan Nietzsche memantik pemberontakannya itu? “Kata-kata (Nietzsche) itu seperti petir melibas semua keraguanku,” tulisnya di catatan harian. Lalu selama tiga tahun dia bergerilya keluar masuk hutan. Terdesak operasi militer rezim Orde Baru, Hasan kabur ke luar negeri pada 1979. Dia sempat singgah di sejumlah negara, dan akhirnya menetap di Stockholm, Swedia. (lebih…)

LIHAT BANGSAKU 2010/05/02

Posted by Aiyub Ilyas in Puisi.
add a comment

Lihat bangsaku

Bangsa yang dijuluki

Zamrut khatulistiwa

Tuhan memberi kami segalanya


Lihat bangsaku

Banyak pejabat bergelimang harta

Sementara rakyat hidup papa

Nurani hancur dimakan bara (lebih…)

PENGORBANAN ORANG TUA YANG TAMPA PAMRIH 2010/05/01

Posted by Aiyub Ilyas in Kisah.
add a comment

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA. (lebih…)

POLITIK PENCITRAAN vs POLITIK PEMAKZULAN 2010/04/29

Posted by Aiyub Ilyas in Politik.
add a comment

SBY jadi presiden RI cukup mengejutkan semua pihak. Awalnya dianggap kuda hitam dalam pertarungan politik Pemilu 2004 yang katanya Pemilu paling demokratis dalam sejarah Republik Indonesia, akhirnya berhasil menjadi RI satu. Tentunya juga didukung oleh Yusuf Kala yang dianggap manusia bijak yang tampil apa adanya.

Dalam perjalan karir sebagai presiden, SBY terkenal dengan politik pencitraan. Lihat saja cara berbicara, kehati-hatian memberikan statmen serta kemampuannya mengambil sikap terhadap isu-isu yang menguntungkan populritas, jelas telah membuat dia tampil bak manusia tanpa cacat dan kemudian terpilih untuk yang kedua kalinya dalam satu kali putaran. (lebih…)

ISI PIDATO PRESIDEN IRAN AHMADINEJAD DALAM SEBUAH KONFRENSI NUKLIR DI IRAN 2010/04/18

Posted by Aiyub Ilyas in Berita.
add a comment

Saya bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berdialog tentang salah satu masalah terpenting dunia.
Saya berterima kasih kepada para tamu mulia yang datang dari berbagai negara dan saya berharap upaya ini akan membuahkan hasil yang bermanfaat.

Tema konferensi ini sangat bermakna dan jika terealisasi akan menjadi penjamin terwujudnya keamanan berkesinambungan dan perdamaian untuk semua pihak. (lebih…)

PARA PECUNDANG DALAM KOMFLIK & DAMAI ACEH 2010/04/17

Posted by Aiyub Ilyas in Budaya.
add a comment

Siapa yang tak kenal dengan kami, kami orang-orang yang selalu bejuang untuk Aceh bermartabat. Kami berjuang tanpa pamrih, kami berjuang untuk rakyak. Semasa konflik kami menjadi aktivis yang siap menyuarakan perjuangan menlalui jalan damai, siap hidup berpindah-pindah untuk menghindari kejaran aparat. Kami jadi pasukan yang siap berjuang dengan senjata, walaupun kadang harus hidup di hutan belantara, atau harus ngacir ke negeri orang. Kami juga berjuang lewat parlemen, memberikan harta dan kekayaan untuk untuk Aceh tercinta. Jadi jangan bilang kami ini hanya diam, hanya berpangku tangan, tapi kami adalah pahlawan, dalam darah kami mengalir darah kepahlawanan Iskandar Muda.

Kita rakyat awam kadang bertanya, apakah mereka benar pejuang? Apakah mereka berjuang untuk rakyat? Atau karena uang dan kekuasaan?. Karena sejarah membuktikan, para pecundang hanya banyak bicara. Jadi aktivis saat situasi aman, jadi serdadu dikala belum perang, berjuang di parlement ketika mau pemilu, menyumbangkan kekayaan hanya untuk mendapatkan proyek dan perlindungan. (lebih…)